‘’SAHABAT
KU.. PUJAAN HATI KU’’
Ada sebuah kisah tentang persahabatan. Di sekolah
suatu SMA negeri di Makassar. Persahabatan itu dimulai dari kebersamaan mereka
yang selalu mengisi waktu berdua . sebut saja Nur dan Ahmad.
Beberapa bulan kemudian mereka menjalin hubungan
persahabatan yang begitu dekat dan akrab sehingga mereka merasa adalah saling
membutuhkan. Dan yang pada akhirnya mereka lebih memilih menjalin persahabatan
yang lebih akrab lagi dari sebelumnya. Jadi ketika bercanda tak lengkap tanpa
sahabatnya itu.
*ketika bel istirahat berbunyi
‘’Mad… laper nih . makan yah?’’ ajak Nur
‘’oh iyah Nur, ‘’
‘’ ternyata bakso ini rasanya enak yah Mad’’ sanjung
Nur dengan makanan di kantin itu
‘’ lebih enak lagi ketika makan bersama orang yang
disayangkan Nur?’’ gombal Ahmad
Nur hanya bisa senyum saja.
*Bel tanda masuk pelajaran berbunyi
‘’ Mad.. cepet lah, nanti pak boss marah loh?’’
rayu Nur
‘’ Duluan mki pale’ Nur’’ Jawab Ahmad
‘’ Ah? Gak.. kita kan pergi sama sama, pulangnya
harus sama’. Kan SOLID ? ‘’
‘’ iye Nur’’
‘’Cie cie yang baru jadian nieh’’ sorak beberapa
siswa di sekitar mereka
Mereka tak menanggapinya, mereka langsung pergi
dengan hanya melontarkan senyum pada mereka yang bersorak
*Di dalam kelas
‘’ assalamu’alaikum pak’’ sapa Ahmad dan Nur
‘’Walaikumsalam’’ jawab pak Ichsan
‘’Dari mana saja kalian? Sudah 10 menit lebih pelajaran dimulai’’
cetus pak Ichsan
‘’ Makanya jangan LENDING terus kalian’’ sorak
siswa siswi lainnya
‘’Kalian tidak pernah melihat orang BERSAHABAT
kah?’’ ejek Nur
‘’Sabar Nur.. Mereka hanya tidak mengerti’’ jawab
Ahmad
‘’ Kami dari makan pak di kantin belakang. Maaf
karena telat masuk pak. Maaf’’ kata Nur dan Ahmad
‘’Baiklah.. sekarang kalian duduk’’
*Jam berakhirnya pelajaranpun berbunyi
“ Nur.. itu muka kusut sekali? Belum disetrika
yah? Ayo kita pulang, saya antar yah NUR’’
‘’ sudah setrika tadi, tapi ejekan mereka tentang
hubungan kita membuat saya malas’’
‘’ah gak usah dipedulikan. Kalau saya sih anggap
mereka iri, mereka tidak pernah melihat dan merasakan yang namanya persahabatan
itu, sudahlah ayo kita pulang Nur’’
***
Keesokan harinya. Pagi itu suasana mencekam, langit kelam.. awan menangis. Suara guntur dan
sambaran kilat kian memburu.
‘’aduh… Ahmad… jadi tidak jemput saya? Kan hujan,
pasti tidak ji itu ‘’ cetus Nur dalam Hati
*Beberapa saat kemudian
‘’Assalamu’alaikum’’ terdengar sapaan dari suara
lelaki yang tak asing lagi berdiri dengan basah kuyup di hadapan Nur.
‘’walaikumsalam.. astaga Ahmad. Saya bilang tidak
usah mki jemput ka daripada kehujanan?”
‘’sudahlah Nur ayo kita ke sekolah ntar telat
loh.. kan saya sudah janji sama kita’ toh? Tidak mungkin ku ingkari’’
‘’oh yah sudahlah.. ayo’’
*diperjalanan
‘’aduh Ahmad baik sekali sama saya, perhatian
sekali sama saya’’ ngocehnya dalam hati
‘’ah.. apa apaan sih saya ini, Ahmad kan sahabat
ku. Saya harus mengubur dalam dalam rasa suka ini. Ataukah ini hanya perasaan
sementara yang harus saya lupakan. Persahabatan itu lebih penting daripada
perasaan ini’’ sambung Nur dalam hati
***
*Tiba di sekolah.. ,mereka masuk kelas bersama
‘’ cie yang lagi pacaran.. basah sama sama, panas
sama sama. So sweet banget massbro’’
‘’huah -_-‘’ sahabat ku itu e NUR we’’ cetus Ahmad
Tegas
‘’ Sahabat jadi Cinta loh seperti lagu lagu itu’’
ejek mereka
‘’ tenang Nur, gak usah ditanggapi ejekan mereka omong kosong itu’’
***
*Malam Harinya
Dalam renungan Nur ‘’ sebenarnya bisa jadi saya
suka sama Ahmad. Tapi apakah harus ? ya Allah.. apa saya dosa dengan perasaan
ini? Ahmad kan sahabat ku? Dia baek, sholeh dan berbakti .. persis dengan cowok
idaman ku selama ini. Ada apa ini Tuhan? Inikah ujian persahabatan? Atau ini
takdir? Atau apakah ini?’’
Tak berbeda jauh dengan Nur, Ahmad juga lagi
menghayalkan tentang Nur
‘’Dia.. tidak cantik sih tapi manis.
Senyumnya,matanya membuat ku terhanyut dalam kedamaian . namun apakah ini
pertanda ku mencintainya? Astaga.. bagaimana dengan persahabatan kami? Astaga..
apakah ini ? aneh saya rasa dekat sama sahabat ku seperti orang jatuh cinta
saja saya ini’’ tanya Ahmad di hatinya
Seiring waktu berlalu, detik pun kian menghilang.
Ketika lisan tak dapat berkata CINTA namun
hatilah yang merasakannya. Namun mereka berdua tak pernah saling jujur
tentang apa yang mereka rasakan. Akhirnya mereka lebih memilih untuk tetap
mempertahankan hubungan persahabatan itu dan melupakan semua hal tentang CINTA
di hati mereka. Mereka sadar bahwa persahabatan tak akan pernah putus dan cinta
bisa menghancurkan segalanya . seiring waktu berputar mereka saling menjaga
jarak. Ingin mengubur perasaan mereka.
‘’ Dear diary… Jika memang dia jodoh ku
pertemukanlah kami suatu saat nanti’’ Nur menulis pada sebuah buku yang bernama
DIARY
‘’ Tuhan.. Dia memang wanita idaman ku, ku sangat
menyayanginya. Namun persahabatan ini akan ku pertahankan walau harus mendustai
hati nurani ku. Tuhan.. beritahu dia bahwa aku menantinya. Aku membutuhkannya
walau bukan sebagai kekasih , namun sebagai sahabat terbaik ku. Hapuslah rasa
cinta ini.. aku juga ingin bahagia walau tak bersama NUR’’ Ucapan ahmad di malam itu sebelum tertidur
bersama harapan CINTAnya.
Sungguh perasaan CINTA pada seorang sahabat sangat
menyiksa batin. Harus mengorbankan perasaan, harus mendustakan kata hati bahkan
harus bisa melupakan rasa itu. Itu sangat sulit dan bagai buih buih harapan tak
bertepi, tak bersua asa dan tak terangkai di cakrawala. Hamparan harapan dan
detik bersama sahabat membuat api cinta semakin menggejolak bahkan sapaan manis
yang terlontar di senyum bekunya membuat hati semakin teruji. Hanya waktu yang akan
menentukan apakah CINTA dalam PERSAHABATAN berujung kebahagiaan atau kepedihan?
Dan hanya takdir yang dapat mengungkapkan apakah ini UJIAN atau jalan takdir
untuk bersama selamanya dengan CINTA ? biarkanlah kehendak TUHAN berkata .
*SEKIAN*
0 comments:
Post a Comment