Wednesday 11 September 2019

Satu - Puluhratus





Setiap bilangan terus menggenap
Meliputi asa ganjil menyelinap
Pada hari sang waktu kan mendekap
Telah lahir sosok pujaan yang diharap

Perjalanan singkat dunia
Batas fatamorgana sementara

Hari ini kelahiran, nanti musim kematian
Sebab…
Ajal hanya masalah “giliran”

Usia bukan durasi mutlak
Masihkah ibadah menjadi tujuan?
Hanya sia-sia saja
Jika hayat tak sempat sujud
Lalu menjadi mayat

Angka yang terus bertambah
Satu yang menjadi puluhan
Mungkin ratusan
Atau mungkin hanya sampai esok

Pada garis waktu yang mirip
Menua tak melulu tentang keriput
Bisa juga tentang kita yang menjadi kakek nenek
Hingga jemari menari dengan kaku
Hingga tubuh mendingin

Makassar, 12 September 2019

Sunday 12 May 2019

Teman Mesra




Memelukku tiap malam
Dalam sepertiga malam
Ku sambut dengan hangat
Lewat kiprahan sajadah
Ku persembahkan jiwa raga

Mencintaiku paling awal, paling akhir
Mengiringi sejak janin hingga mayat
Kasih tiada tara, Sang Maha Pengasih
Raja segala Raja

Merajuk saat lara mengahantui
Hanya dengan berbicara dengan-Nya, hati tenang
Jiwa damai seketika kepala dingin
Betapa mesra cinta dari-Nya
Melelehkan lelah dan letih

Dia tak minta balasan harta
Pun balasan yang lain
Hanya ingin insan setia
Bersama-Nya dan percaya pada-Nya
Betapa tulus Dia
Tak ada cinta sebesar cinta-Nya



Kata Mutiara


Kata mutiara, sia - sia
Bukan paling bening
Bukan paling berkilau
Tapi paling tulus

Kata dan mutiara, lebih indah mutiara
Cahaya kan terpancar
Dari hati terdalam
Selama masih ada Islam
Mutiara hati kan tetap berseri

Mutiara indah
Sempat mencair
Di sudut matanya
Tapi Tuhan memeluknya, erat
Membawanya kembali
Kepada-NYa

Mutiara itu tak mati
Ia hanya pindah alam
Membawa cahaya di jiwa
Ke nirwana, tempat beribu nikmat

#KataMutiara
#PuisiKataMu

Saturday 11 May 2019

Ratu Khayal




Jadikanku permaisuri
Dalam mahligai emas
Bisikan penyair selau ampuh
Bagi telinga – telinga lemah syahwat

Rada metafora dan persuasif
Mudah menyulap rasa, gaya dan sisa
Penyair selalu punya cara

Terma – terma indah
Mudah terucap
Kau mudah percaya
Aku hanya tertawa

Hiasan janji – janji semu
Tak sulit kau terima
Kau mungkin selalu bodoh
Atau kau terlalu cinta
Hanya beda tipis

Aku ratu khayal
Utopia walau bertahun – tahun
Tetap ingin mencintaimu
Tetap, kamu tak memilihku