Monday 30 March 2020

Butiran Sunyi



Sebuah cekikan tajam mendekap
Dimana letak mulia wanita?

Tidak cukup sendiri menjadi ujian
Banyak soal lain dibalik sunyi
Hanya sepi? tidak sesederhana itu
Ada tanya lebih rumit

Jawaban lain tidak akan menyelesaikan
Tapi tetap tegar dalam ombak
Atau terbawa arus, tenggelam selamanya

Mungkin hari ini akan mendung
Tapi diperlukan
Untuk meneduhkan

Bangkitkan taat yang telah sekarat
Perkuat tasbih walau tersayat
Ingkari bisikan sesat

Bukan hari ini,
Ada hari lain yang tak mendung

Hidupkan semangat cinta Ilahi
Agar segala yang tak Lillah musnah


                                            Rumah, 31 Maret 2020

Tanah Biadab


Bahtera sosial
Mengajak berbuat tak adil
Menuduh walau tak salah
Menjebak hanya karena kuasa
Mensinyalir para tuan yang payah

Lidah berucap cakap
Hanya saja tak beradab
Seenaknya mengambil harap
Para pejuang di tanah biadab

Apalah daya tuan?
Jika menu harian pejabat
Yakni kuah keringat daging kerempeng
Sajian khas masyarakat biasa
Dipandang hina tapi gurih
Disantap dengan lahap hingga ke liang lahad

Ampunan?
Jelas itu hanya milik Sang Pengampun

Tidak ada apa-apa teman,
Inilah lautan menjijikan
Melodi tangis dari sang fakir
Yang lahir dengan cacat harta

Makassar, 20 Maret 2020