Sunday 18 May 2014

Ku rasa ini SAHABAT


Pagi itu dikala sang burung sedang bernyanyi merdu, suara air juga semakin merayu dan dedaunan kembali merajut. "Waw gue telatttttttt" suara yang membuat nyanyian burung menjadi kacau sudah terdengar. yah lagi-lagi si Icha yang bangun telat mulu wajar aja tidur aja kaya orang mati.
"Ibu..Ayah .. aku berangkat dulu bye... assalamu'alaykum" kata Icha dengan nafas memburu sembari salam pada mereka.
"Ehh .. eh gak sarapan dulu Cha?" kata ibu mengingatkan namun Icha sudah berlalu pergi dengan pakaian sekolahnya.

setelah tiba di sekolah.. Icha berlari mengejar waktu yang sudah tak bernego lagi
"eh eh pak guru belum datang kan?" tanya Icha pada Ria .. sahabat karibnya dari SD lanjut SMP dan di SMA bertemu lagi.
"yah elah lo telatnya tiap hari yah, capek gue bangunin lo" cetus Ria yang tiap paginya bangunin Icha lewat telpon
"Yaelah maafin napa.. gue ketiduran lagi tadi heheh" canda Icha dengan muka datar tak bersalah

jam istirahatpun berbunyi
"Eh Ri... gue laper nih.." celoteh Icha pada sahabatnya itu
"Ya udah update status sana... bilang *Uhh laper nih*" canda Ria 
"Hahha lo alay nih" bales Icha 

tak terasa waktu pulang juga menghampiri. dengan segudang tugas dari guru Icha dan Riapun akhirnya pulang bareng. 
hari-hari yang sama juga sama masih dengan Ria, kadang Icha bergumam dalam hati.. "Mmm.. Ria memang sahabat sejati gue yuhuuuuuuuu akhirnya gue punya soulmate"

tapi beda dengan Ria.. Ria kadang berpikir "Kapan yah si anak manja itu berubah.. gue juga mau lihat dia gak manja lagi kaya gini"

seperti biasa di saat libur Ria sering bangunin dan ingetin Icha bangun,sholat,dll.
sampai pada suatu hari Ria cap cus ke Icha
"Eh lo.. gak capek apa lo bergantung idup pada gue? ha? lo tau kan gue juga sibuk. gue bukan anak manja kaya lo. gue harus kerja banting tunlang sana sini untuk biayain idup gue. sedangkan lo? bangun aja kaya kebo. eh Cha gue emang sayang sama lo, gue care banget ama lo. tapi gue juga pengen lihat lo gak manja lagi. gue rasa sampai sini aja deh persahabatan kita kalau lo gak berubah jangan salahin gue kalau lo bakal jadi manja seumur idup ngerti lo" tegas Ria setengah memaki pada Icha
"Ih lo kok tega sih Ri ngomong itu ke gue lo jahat Ri..." Kata Icha dengan mata berkaca-kaca
"Ah tuh aduh tahu aja lo yang buat gue luluh tuh air mata lo... pliss kali ini aja lo dengerin omongan gue. gue mau lo jadi cewek tangguh yang tidak hanya andalkan air mata doang untuk semua masalah" Riapun berlalu pergi
icha masih diam termenung mendengar sorotan,kritik dan komentar dari sahabat sehidup sematinya itu. icha masih bingung tentang apa yang Ria inginkan sebenarnya.

3 bulan berlalu paska hari itu semuanya berubah
tak ada lagi yang bangunin Icha, tak ada lagi senyum hangat tiap hari dari sahabatnya itu semuanya seperti lenyap.
"Uh.. Ria kok berubah drastis gitu ke gue, tega banget sahabat macam apa tuh" cetus Icha dalam hati
"Maaf yah Cha, hanya cara ini buat lo berubah. gue sayang lo Cha.." pikir Ria

namun semuanya tak sesuai rencana Ria, Ria yang tadinya jauhin Icha untuk membuat dia berubah malah disalah artikan. ichapun seakan menganggap Ria musuh, tatapannya,cara ngomongnya sampai sikap Icha sangat berubah pada Ria. dan pada suatu hari Ria lihat Icha sedang bergandengan mesra dengan cowok playboy di sekolahnya itu.
"Eh lo bego yah.. lo kan tau dia playboy cap selangit .." cetus Ria sembari melepaskan gandengan tangan Icha dari cowok itu
"Eh lo tuh yang bego ngapain urusin urusan gue.. lagian dia juga lebih ngertiin gue daripada lo. sana lo jauh" Kata icha mengakhiri pertemuan itu.

kini hati Ria sangat hancur, Ria tidak tahu lagi harus bagaimana. sahabat yang disayangnya itu ternyata salah menilai maksud Ria. 
hari-haripun berubah tak seperti dahulu lagi.
kini Icha memusuhi Ria dan Icha ternyata memiliki pelarian dengan lelaki yang playboy. sungguh malang nasib mereka.. 
tapi cerita ini belum berakhir akan ada cerita selanjutnya..


#Eposide 1

0 comments:

Post a Comment