Monday 13 August 2012

Rintihan suara HATI



Jauh ku melangkah dalam hujan dan gemeruh takdir
Jauh ku berjalan dengan asa yang tak pasti
Terlampaui oleh masa masa indah nan berpelangi dalam sinar mata
Terhangatkan oleh do’a dan hamparan suratan

Punya mata namun tak dapat melihat
Punya telinga tapi tak dapat mendengar
Punya hati tapi tak mampu merasakan
Punya akal tapi tak mampu menerka

Apa kau melihat  Apa kau mendengar
Isakan tangis kehilangan cinta oleh  mu
Berjalan dalam iringan nada sang hujan
Membawa air berludahkan luka batin

Terbawa oleh syair singkat bertuliskan kasta
Tak tergugah oleh pahatan duka
Terjebak dalam ilalang rajutan hitam yang bergejolak
Membawa putih menjadi hitam dan hitam menjadi air mata

Punya mata lihatlah aku
Punya telinga dengarlah rintihan suara hati ku
Punya hati rasakanlah luka batin ini
Punya akal terkalah jalan pikir ku

Ku berbicara padamu dalam rinaian hujan
Tak secuil air runtuh membasahi bumi
Membuat ku terhenti untuk terus terisak
Isakan ku adalah pengobat lara ku

Tahukah engkau setiaku adalah harta mu namun kau buang
Mengertikah kau bahwa tulus ku adalah permata mu namun kau hancurkan
Sadarkah kau bahwa cinta ku teruntuk kau namun kau hanyutkan
Pahamilah bahwa setiap do’a ku hanya demi kebahagiaan mu yang kau musnahkan sendiri

Kelak ketika semuanya telah hilang kau akan sadari
Kelak ketika sang hati tak dapat bersua lagi maka kau akan binasa
Suatu hari saat hujan telah berhenti maka akan menghapus setiap langkah cinta ku
Ketika matahari tersenyum kembali maka akan ada senyum ku jua


:) :)  :)


0 comments:

Post a Comment