Jauh ku melangkah dalam hujan dan gemeruh takdir
Jauh ku berjalan dengan asa yang tak pasti
Terlampaui oleh masa masa indah nan berpelangi dalam sinar mata
Terhangatkan oleh do’a dan hamparan suratan
Punya mata namun tak dapat melihat
Punya telinga tapi tak dapat mendengar
Punya hati tapi tak mampu merasakan
Punya akal tapi tak mampu menerka
Apa kau melihat Apa kau mendengar
Isakan tangis kehilangan cinta oleh
mu
Berjalan dalam iringan nada sang hujan
Membawa air berludahkan luka batin
Terbawa oleh syair singkat bertuliskan kasta
Tak tergugah oleh pahatan duka
Terjebak dalam ilalang rajutan hitam yang bergejolak
Membawa putih menjadi hitam dan hitam menjadi air mata
Punya mata lihatlah aku
Punya telinga dengarlah rintihan suara hati ku
Punya hati rasakanlah luka batin ini
Punya akal terkalah jalan pikir ku
Ku berbicara padamu dalam rinaian hujan
Tak secuil air runtuh membasahi bumi
Membuat ku terhenti untuk terus terisak
Isakan ku adalah pengobat lara ku
Tahukah engkau setiaku adalah harta mu namun kau buang
Mengertikah kau bahwa tulus ku adalah permata mu namun kau hancurkan
Sadarkah kau bahwa cinta ku teruntuk kau namun kau hanyutkan
Pahamilah bahwa setiap do’a ku hanya demi kebahagiaan mu yang kau
musnahkan sendiri
Kelak ketika semuanya telah hilang kau akan sadari
Kelak ketika sang hati tak dapat bersua lagi maka kau akan binasa
Suatu hari saat hujan telah berhenti maka akan menghapus setiap
langkah cinta ku
Ketika matahari tersenyum kembali maka akan ada senyum ku jua
:) :) :)
0 comments:
Post a Comment