Kelabu menutup sang fajar
Awan kelam muncul di langit langit fajar
Tertiup udara dingin
Embunpun ikut berlalu
Awan menangis oleh sayupan air merintih
Cahaya kelam menjadi penyapa lara
Sinis lambaian dedaunan membuatku rapuh
Semangatpun kian meredup
Kini isak tangis awan semakin mengisak
Cerminan hati yang risau terpampang pada lirik hujan
Syair senandung rintih kian mencair
Nada redupan kasih kian memudar
Senyum ku ikut memudar
Bagai tersiram gemercik tangis awan ini
Kelabu hati terselimuti tangis
Ingin ku menemani awan menangis di pagi ini
Seiring detik berlalu
Mataharipun muncul namun masih malu
Cahayapun mengintip jendela kamar ku
Tangis awan juga mulai berlalu
Perlahan dan pasti, awan kembali tersenyum
Cahaya kembali senang
Matahari juga kembali riang
Sang waktu juga turut larut
Khayalku seketika buyar
Harapku juga terbang bersama angin
Inginku kembali hadir
Inginku kembali hadir
Senyum ku menjadi teman
Semangat di pagi ku
Semangat di pagi ku
melukiskan siaran bahagia
pertanda ku masih hidup dengan senyuman
Senyuman ini adalah semangat pagi ku
^_^ Aw
^_^ Aw
0 comments:
Post a Comment